Berita diperoleh dari www.okezone.com
Rabu, 01 September 2010
Safrezi Fitra
Jakarta – Pihak Daihatsu dari Negara Jepang sebagai salah satu produsen mobil terbesar didunia mengaku bahwa Daihatsu siap menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi produk baru mereka. Pihak Daihatsu juga mengaku bahwa mereka akan melakukan perluasan investasi di Indonesia.
Analisa:
Dampak positif, dengan adanya Perluasan bisnis dari Investor Jepang yaitu Daihatsu di Indonesia, diharapkapkan dapat menarik minat investor lain dari berbagai bidang untuk berinvestasi di Indonesia. Keuntungan lain yang bisa didapatkan adalah terciptanya lapangan pekerjaan baru dengan adanya investor asing . Hal juga dapat membawa nama Indonesia menjadi salah satu basis produksi mobil didunia dan dengan adanya kepercayaan yang diberikan oleh Daihatsu kepada Indonesia, image Indonesia dalam lahan berbisnis di dunia tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain itu Indonesia juga dapat menambah devisa negara karena adanya kerja sama dari negara Matahari Terbit ini. Ditambah lagi, harga jual dari mobil Daihatsu ini akan relatif lebih murah dari sebelumnya dimana biaya distribusi produk Daihatsu lebih rendah dari sebelumnya karena diproduksikan dan dijual di negara yang sama.
Dampak negatif, dengan adanya perluasan investasi bisnis ini, lalu lintas perkotaan diperkirakan akan semakin padat karena harga jual mobil Daihatsu yang lebih murah dari sebelumnya yang mana akan menstimulasi masyarakat untuk membeli mobil untuk menunjang kehidupan sehari-hari sehingga volume kendaraan di Indonesia akan bertambah, yang pada akhirnya akan menyebabkan seringnya macet di kota-kota besar.
Kesimpulan dari analisa saya adalah memang menguntungkan apabila Indonesia menerima tawaran dari Daihatsu dari segi lapangan kerja, image negara, harga jual dan lain-lain yang mungkin ga disebut di analisa. Jika dipandang dari segi negatifnya, memang mengkhawatirkan karena aktifitas dari penduduk di Indonesia terutama di kota-kota besar yang memiliki volume kendaraan yang cukup banyak akan terganggu. Solusinya, pemerintah Indonesia dapat membatasi jumlah mobil dalam setiap kota berdasarkan luas jalan dan kepadatan penduduk dimana dengan membatasi jumlah mobil untuk setiap keluarga (bagi keluarga yang kaya yang ingin punya mobil lebih dari satu) dengan diberikan pajak extra (mobil yang kedua di charge dengan pajak dua kali lipat) sehingga pengguna mobil akan mempertimbangkan lagi untuk memiliki mobil lebih dari satu. Solusi lainnya, pemerintah Indonesia mungkin dapat meningkatkan pajak berkendaraan roda empat, dengan adanya peningkatan pajak ini, persentase bertambahnya jumlah mobil di negara akan berkurang, hal ini dilakukan untuk membatasi pengguna mobil yang hanya membeli mobil untuk sebagai pelengkap hidup semata.
jika dberikan pajak 2x lipat bukankah jdinya ga adil.....
BalasHapusmobil kn sudah dikenakan pajak barang mewah dan seperti yang kita tau pajak mobil itu tidak kecil.
seiring dengan zaman, mobil bukan lagi barang mewah. dulunya mobil susah didapat tapi sekarang dengan adanya kredit yg mendukung sehingga smua kalangan bisa memilikinya.
bukankah dalam hal ini peranan multifinance(kredit) lebih harus d tegaskan lagi. karna pihak mereka hanya memikirkn keuntungan yang mereka peroleh tanpa memikirkn dampak2 yg akan terjadi....
terima kasih atas komentarnya mbak desy^_^.
BalasHapusHal yang dibahas oleh mbak desy^_^ adalah solusi yang pertama, pajak akan diberikan 2x lipat apabila pemilik mobil memiliki mobil lebih dari "satu", seperti yang dilakukan oleh negara lain yang memberikan pajak yang cukup besar kepada pemilik mobil sehingga warga lebih tidak memilih untuk memiliki mobil kecuali memang sangat memerlukannya.
Menyangkut multifinance di Indonesia, tidak ada salahnya bisnis mereka, multifinance hanya memberikan solusi kepada pasar yang memerlukan jasa (produk) mereka.
Yang perlu dibicarakan adalah kesadaran masyarakat akan kepentingan bersama yaitu berusaha untuk tidak menambah volume di jalan dengan tidak memiliki mobil lebih dari satu.
Sehubungan dengan bisnis yang ingin dijalankan oleh Daihatsu di Indonesia bukanlah menjadi suatu penyebab utama akan meningkatnya volume kendaraan di jalan melainkan kesadaran masing-masing penduduk akan padatnya lalu lintas.
Hm..memang banyak yg dapat diambil dari sisi positif daripada negatifnya. Tapi, apakah masalahnya cuma terletak kepada harga jual mobil Daihatsu yg diperkirakan akan lebih murah lalu konsumen akan berbondong2 membelinya sehingga menyebabkan kemacetan jalan? Saya rasa masih banyak mobil laen yg harganya jauh lebih murah.
BalasHapusDan seiring dengan pertambahan volume kendaraan yg ada, masalah laen yg timbul adalah polusi. Apakah Daihatsu akan berencana memproduksi mobil yg ramah lingkungan?
terima kasih atas komentarnya Miss Zhang...
BalasHapusHarga jual produk (mobil) merupakan salah satu motivasi bagi orang untuk membeli suatu produk, apalagi Daihatsu merupakan mobil yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan kualitas yang terjamin, sehingga jika ada mobil yang lebih murah dengan merek baru belum tentu dapat bersaing dengan Daihatsu kecuali merek saingan seperti Honda, Mitsubitsi, Ford, Suzuki, Toyota, Hyundai dan lain-lain yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Disini, apabila Daihatsu menjadikan Indonesia basis produksi, maka harga produk Daihatsu bisa lebih murah dari produk terkenal yang lainnya.
Kemacetan jalan yg disebabkan oleh bertambahnya volume mobil dijalan adalah perkiraan saya apabila pasar di Indonesia tidak dapat dikontrol adanya penambahan volume kendaraan.
Jika dilihat dari polusi udara, kita tahu bahwa setiap produksi kendaraan pada masa sekarang harus melalui suatu tes yaitu uji emisi seperti lulus atau tidaknya Euro 2. Apabila tidak lulus uji maka mobil tidak bisa diproduksi.
I think for traffic jam problem, that is the problem of the government. I agree with the author's analysis about the tax and the rule of having more than one car.
BalasHapusHaving a car which doesn't create air polution is our dream for saving our earth and life. But, the problem is that our expectation about having this kind of car will probably face some difficulties.
There is no guarantee that the perfomance of this kind of car will meet the consumer's expectation and their satisfaction.
I am also sure that the price of this kind of car will be very expensive.
Let's hope that the government will find a solution for the traffic jam problem and air polution problem.
Thanks for your comment, Learning English.
BalasHapusTalking about air pollution, i think vehicle can not be sold in market unless the product (vehicle) has been tested the emission.
Daihatsu has manufactured tested product, where the products do not dump air pollution. Because of the legal product of Daihatsu, Daihatsu is ready to make Indonesia as the basis of production. One reason for Daihatsu choosing Indonesia as the basis of production is Indonesia has many civilians which need jobs. In addition, Indonesia is good country to do this business according to the sum of civilians or the target markets.