Senin, 25 Oktober 2010

Tolak Kunjungan Kerja DPR, Demo di Bandara Dibubarkan

Berita diperoleh dari : http://megapolitan.kompas.com/read/2010/10/23/15410037/Demo.di.Bandara.Dibubarkan
Sabtu, 23 Oktober 2010

Demo menolak kunjungan anggota DPR ke Yunani di bandara Soekarno Hatta, Sabtu (23/10/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tolak Studi Banding DPR RI ke Luar Negeri akhirnya dibubarkan pihak Polresta Bandara, Sabtu (23/10/2010).
Aksi negosiasi antara pihak kepolisian dan pendemo sempat terjadi beberapa kali. Pendemo meminta waktu untuk berorasi menunggu kedatangan anggota Badan Kehormatan DPR RI yang akan berangkat ke Yunani.
Menurut Kapolresta Bandara Kombes Turnagogo Sihombing, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009, di bandara tidak boleh ada demonstrasi.
"Di bandara ini kita harus menciptakan suasana yang aman dan nyaman. Untuk itu, seoptimal mungkin kita melakukan konsolidasi dengan mereka karena berdemo di bandara tidak diperkenankan, siapa pun tidak boleh, tanpa ada pengecualian," jelas Turnagogo saat ditemui di terminal keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta.
Kekecewaan pun dirasakan para demonstran karena waktu yang digunakan untuk berorasi sangat sedikit. Hampir satu jam mereka berorasi di pintu masuk keberangkatan bandara.
"Aksi sebenarnya tidak mengganggu, tapi kita tidak diberikan kesempatan oleh polisi, untuk itu terakhir kita akan bacakan pernyataan sikap," kata orator.



Analisis:
Studi banding ke Yunani yang ingin dilakukan oleh anggota DPR mendapat penolakan dari rakyat, hal ini disebabkan karena sebagian anggota DPR yang bekerja tidak optimal kepada rakyat melainkan bekerja untuk kesenangan sendiri, dimana peran DPR yang seharusnya memberikan pelayanan dan kontribusi kepada rakyat. Apabila DPR tidak melukai hati rakyat sebelumnya, maka kemungkinan terjadi demonstrasi yang memalukan anggota DPR ini tidak akan terjadi.

Di sisi pro, mengapa anggota DPR ingin melakukan studi banding di Yunani? Wakil ketua DPR, Nudirman Munir mengatakan, "Yunani adalah negara yang sejak zaman Romawi memiliki demokrasi dan Badan Kehormatan tertua. Karena itu anggota DPR ingin mengetahui bagaimana kehidupan anggota parlemen di sana". Studi banding ke Yunani bertujuan untuk mengetahui tata cara dan etika anggota parlemen, termasuk bagaimana aturan merokok, cara berpakaian dan berbicara anggota DPR di sana.

Di sisi kontra, Mengapa kunjugan kerja DPR ditolak oleh rakyat? jika kita lihat negara tujuan untuk studi banding, yaitu Yunani, Yunani sedang mengalami resesi global dan skandal korupsi dimana sudah diberikan cap negatif. Jadi kita pasti berpikir, apa alasan DPR memilih Yunani yang merupakan negara bagian Eropa dan mengapa tidak melakukan studi banding di negara-negara yang sedang berkembang 'maju' yang bertetangga di Indonesia dimana dapat menghemat biaya untuk melakukan studi banding.
Saran saya kepada anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) adalah berikan kontribusi yang baik kepada rakyat dulu maka rakyat akan menghormati dan menghargai usaha-usaha yang ingin dilakukan oleh anggota DPR, sehingga akan tercipta kekompakan dalam negara. Sebagai tambahan, anggota DPR perlu mempelajari apa yang menyebabkan negara Indonesia hanya dalam posisi 'berkembang', coba lah untuk melihat negara-negara dengan politik dan ekonomi yang kuat, dan mempelajari sistem di negara tersebut.


4 komentar:

  1. sebenarnya untuk apa rakyat slalu melakukan demo?? apa krna ingin menyampaikan aspirasi mereka?? tetapi tidak harus slalu menggunakan demonstrasi. penyampaian aspirasi bisa secara baik2 bukan?? dengan demo tidak akan menyelesaikan masalah yang ada mala tanggapan2 negatif dari pihak luar. dikit-dikit demo....
    ap krna negara kira merupaka negara demokrasi jd harus demo mulu ya???

    BalasHapus
  2. hahahah... negara Indonesia memang menganut demokrasi, tapi demokrasi disini malah yang negatif dimana demokrasi yang berarti pemerintahan oleh rakyat bukan membuat situasi yang tegang seperti berkumpul ramai-ramai dan teriak2an. heheheh

    betul yang dikatakan desy^_^ seharusnya dibicarakan baik-baik kalau ada masalah, dan juga pemerintah seharus tidak boleh seenaknya melakukan tindakan tanpa kesepakatan bersama dari rakyat. Akhir-akhir ini pemerintah Indonesia memang melenceng dari jabatan mereka, khususnya yang bertindak sebagai "wakil rakyat", dimana yang seharusnya menampung aspirasi rakyat dan menjalankan aspirasi rakyat setelah didiskusikan.

    BalasHapus
  3. "Studi banding ke Yunani bertujuan untuk mengetahui tata cara dan etika anggota parlemen, termasuk bagaimana aturan merokok, cara berpakaian dan berbicara anggota DPR di sana."

    kalau tujuannya memang itu, saya setuju sekali.. tidak bermaksud mengatakan bahwa anggota DPR kita yang sekarang 'tidak beretika', tapi ingatkah Anda tentang perkelahian yang terjadi pada saat rapat paripurna?? sangat memalukan sekali..
    sebagai kalangan 'terpelajar' yang telah dipilih oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi, mereka tidak terlihat terpelajar..
    semoga jika mereka studi ke Yunani, mereka dapat belajar, bagaimana orang yang terpelajar bersikap..

    BalasHapus
  4. iya.. jika memang studi banding ke Yunani ini dilaksanakan, saya berharap agar pemerintahan akan lebih baik dari sebelumnya. Jangan ada peristiwa yang memalukan yang terjadi kedepannya seperti yang dikatakan Vivi d'sei dimana terjadi perkelahian dalam sebuah rapat.

    BalasHapus