Minggu, 03 Oktober 2010

Kerap Rusuh, Investasi di RI Terancam

Berita diperoleh dari www.kompas.com
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Kamis, 30 September 2010 | 12:37 WIB


http://kartunmartono.files.wordpress.com/2010/04/karikatur-toentas.jpg

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa prihatin dengan kerusuhan yang kerap terjadi belakangan ini di Indonesia. Menurut Erwin, kondisi ini tentu bisa berdampak untuk iklim investasi di Indonesia ke depan. "Kalau berkelanjutan dan tidak bisa ditangani, ya tentu berbahaya bagi investasi kita," ungkapnya di sela pembukaan Jakvest 2010 di Balai Kartini, Kamis (30/9/2010).
Oleh karena itu, Erwin menegaskan perlu ada sikap tegas dari pihak berwajib terhadap penanganan pengamanan dan praktik premanisme di Jakarta. Erwin mencatat, antisipasi pengamanan aparat dalam dua kerusuhan terakhir di Tarakan dan Ampera, Jakarta, dinilai tidak maksimal.
"Khususnya kan kalau di Ampera, di situ ada restoran-restoran, toko-toko, di daerah sana. Jangan ada pembiaran dalam kasus-kasus premanisme. Jangan dipelihara, harus diberantas," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala BKPM DKI Jakarta Yusan mengatakan, suburnya masalah bentrokan etnis, terorisme, serta TKI di luar negeri lebih disebabkan masalah pengangguran dan kemiskinan. "Jawaban untuk mengatasi ini adalah investasi," tambahnya.


Analisa:
Indonesia memang memiliki potensi yang bagus bagi pebisnis asing yang dikarenakan jumlah penduduk yang banyak tetapi kerusuhan akhir-akhir ini telah mengurangi semangat investor asing untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk penduduk Indonesia. Kerusuhan yang terjadi di Jakarta Selatan disebabkan masalah penggangguran dan kemiskinan seperti yang dikatakan wakil kepala BKPM DKI Jakarta, selain itu ada juga penyebab lainnya yang meliputi adanya perbedaan pendapat dimana salah satu pihak tidak dapat menahan emosi dan melakukan penyerangan tanpa berpikir panjang. Pelaku kerusuhan memang betah dengan kondisi ekonomi Indonesia yang sedang “berkembang”, sehingga tidak memikirkan bahwa banyak peluang yang baik untuk mereka dan penduduk Indonesia yang lain jika mereka tidak berpikir hal bodoh yang ingin sok di depan publik.
Hal positif yang akan terjadi apabila investor asing menanamkan modal di Indonesia, jumlah pengangguran dan kemiskinan dapat dikurangi sehingga ekonomi Indonesia dapat meningkat. Artinya penduduk Indonesia yang memiliki status pengangguran dapat memperoleh pekerjaan karena investor asing membuka usaha di Indonesia dimana usaha tersebut membutuhkan sumber daya manusia. Jadi penduduk Indonesia tidak perlu lagi untuk menjadi TKI di luar negeri yang akan jauh dari keluarga dan juga premanisme akan berkurang karena semakin besar peluang bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan. Memang hal yang menggembirakan apabila penduduk Indonesia hidup damai dan sejahtera.
Selain dari segi perekonomian negara, barang-barang mahal yang biasanya diimpor akan menurun harganya dikarenakan investor asing mendirikan perusahaan dan pabrik di Indonesia sehingga biaya pengiriman dapat dipangkas dan biaya tenaga kerja yang terjangkau.


1 komentar:

  1. Itulah Indonesia.. Sering rusuh, demo, kecelakaan, teror, dll deh.. Kayaknya image Indonesia itu jelek banget ya??

    Kunci utama sebenarnya terletak pada individu masing2.. Sampai kapan mereka akan melanjutkan 'peperangan' itu? Sampai anak cucu bahkan cicit mereka?

    Daripada membangun tembok permusuhan terus menerus mendingan bersatu untuk membangun bangsa ini..
    Daripada terus melakukan pertumpahan darah mendingan menoreh prestasi di bangsa ini..

    Dan tentu hal ini akan sedikit banyak mempengaruhi investasi oleh pihak luar.. mereka pastinya menjadi malas untuk berurusan dengan bangsa yg 'kurang' cinta damai ini.. Ckckck.. (~~') Apakah bangsa ini sudah siap bt mandiri tanpa investor2 tsb? Jawabannya pasti sdh bs ditebak.. Hehe..

    Sebaiknya Indonesia lebih menciptakan suasana berinvestasi yg kondusif shgg para investor pun betah utk stay terus di negara ini karena manfaatnya juga banyak bgt spt yg ferry jelasin di atas..

    Sekian...( '_______' )

    BalasHapus